cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER" : 26 Documents clear
Prediksi Kadar Protein dan Lemak Daging Sapi Aceh Menggunakan Aplikasi Near Infrared Reflectunce Spectroscopy (NIRS) Nirma Rotua; Teuku Reza Ferasyi; Cut Dahlia Iskandar; Zuhrawati Zuhrawati; Herrialfian Herrialfian; Teuku Zahrial Helmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.826 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4773

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  kemampuan teknologi NIRS guna memprediksi kadar lemak dan protein daging sapi aceh. Penentuan kadar protein dan lemak daging sapi aceh dilakukan pada regio Longissimus dorsi. Sampel diperoleh dari pasar Peunayong dan Lambaro, meliputi 2 sampel daging dengan masing-masing daging 3 kali pengulangan. Penelitian ini  menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk menentukan kandungan protein dan lemak daging sapi aceh  Hasil penelitian ini menunjukan  bahwa nilai aktual laboratorium dengan nilai prediksi NIRS memperoleh nilai yang akurat ditunjukkan dengan masing-masing R-square prediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh 0,99 dan 0,99 yaitu variabel prediksi terbaik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah NIRS mampu memprediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh dengan sangat baik karena diperoleh nilai aktual dengan nilai prediksi dan metode NIRS dapat memprediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh secara akurat, karena diperoleh nilai R² = 0,99.This study aims to know the ability of NIRS technology to predicted  of fat  and protein content of aceh beef. Determination of protein and  fat content of aceh beef  was done in the Longissimus dorsi region. This research used Principal Component Analysis (PCA) method to determine protein  and  fat content of aceh beef. Samples were obtained from Peunayong and Lambaro markets. Sampled beef consisted of beef 2 samples with 3 repetition. The results of this study showed that the actual value of the laboratory with a predicted value of NIRS obtained an accurate value indicated by each R-square prediction protein  and fat content of aceh beef aceh  of 0.99 and 0.99 was the best predictive variable. It can be concluded that NIRS was able to predict the levels of protein and fat of beef as accurately. The conclusion of this study were that NIRS was able to predicted the protein and fat content of aceh beef very well because it was obtained by the actual value with prediction value and the NIRS method can predict the protein and fat content of beef aceh accurately, because the value of  R² = 0,99.  
JUMLAH ERITROSIT DAN LEUKOSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP GANJA (Cannabis sativa) BERBAGAI FREKUENSI (The Amount of Erythrocyte and Leucocyte in white rats (Rattus novergicus) Exposed With Cannabis (Cannabis sativa) Smoke in Various Frequency) ahmad ihsan; dasrul dasrul; sugito sugito
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.086 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi paparan asap Ganja (Cannabis sativa) terhadap jumlah eritrosit dan leukosit tikus putih (Rattus novergicus) strain Wistar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu kelompok kontrol tikus tidak diberi paparan asap ganja (K0) dan kelompok perlakuan paparan asap ganja satu kali sehari (KP1), diberi paparan asap ganja dua kali sehari (KP2) dan  diberi paparan asap ganja tiga kali sehari (KP3). Masing-masing kelompok diulangi sebanyak 6 kali. Pemberian paparan asap ganja dilakukan selama 30 hari secara berturut-turut. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke 31 melalui sinus orbitalis dengan pipet hematokrit sebanyak 1 ml. Jumlah eritrosit dan leukosit diperiksa dengan menggunakan Haemocytometer. Data jumlah eritrosit dan leukosit dianalisis dengan analisis of variance (ANOVA) dan uji berganda Duncan dengan bantuan program SPSS for Windows 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan asap ganja berpengaruh secara nyata (P0,05) terhadap penurunan jumlah eritrosit dan leukosit tikus putih strain Wistar. Jumlah eritrosit dan leukosit pada K0 lebih tinggi secara nyata (P0,05) dibandingkan dengan perlakuan KP2 dan KP3, namun tidak berbeda secara nyata (P0,05) dengan perlakuan KP1. Jumlah eritrosit leukosit pada kelompok KP1 berbeda secara nyata (P0,05) dibandingkan dengan KP2 dan KP3. Jumlah eritrosit dan leukosit pada kelompok KP2 tidak berbeda secara nyata (P0,05) dibandingkan dengan KP3. Dapat disimpulkan frekuensi paparan asap ganja dapat menurunkan jumlah eritrosit dan leukosit tikus putih strain Wistar. Makin banyak frekuensi paparan asap ganja makin menurun jumlah eritrosit dan leukosit tikus putih strain Wistar.  This study aimed at finding out the effect of cannabis (Cannabis sativa) smoke exposure on the amount of erythrocyte and leucocyte in white rats (Rattus novergicus) of Wistar strain. This study employed completely randomized design with four treatments that is a control group in which the rats were not exposed to cannabis smoke (K0) and three experimental groups in which the rats were exposed to cannabis smoke with the frequencies of one a day (KP1), twice a day (KP2), and thrice a day (KP3). There were six repetitions for each group. The cannabis exposure was conducted for 30 days respectively. Blood samples were taken on day 31 through sinus orbitalis with hematocrit capillary tubes with the amount of 1 ml. The amount of erythrocyte and leucocyte was examined by using hemocytometer. Data of the erythrocyte and leucocyte amount were analyzed by using analysis of variance (ANOVA) and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) with the assistance of SPSS program for Windows 17. The results of the study showed that the cannabis smoke exposure had a significant effect on the decrease of erythrocyte and leucocyte in Wistar rats (P0.05). The amount of erythrocyte and leucocyte in K0 was significantly higher compared to K2 and K3 (P0.05), however, it was not significantly different from K1 (P0.05). The amount of erythrocyte and leucocyte in K1 was significantly higher compared to K2 and K3 (P0.05). The amount of erythrocyte and leucocyte in K2 was not significantly greater compared to K3 (P0.05). It can be concluded that the frequency of cannabis smoke exposure can decrease the amount of erythrocyte and leucocyte in Wistar rats. The more frequent they get exposed to cannabis smoke the lesser their erythrocyte and leucocyte become.
PENGARUH TINGKAT PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP PROFIL DARAH IKAN NILA (Oreochromis nilloticus) (The Influence Of The Level Of Lead (Pb) Exposure On The Blood Profiles Of Tilapia Fish (Oreochromis nilloticus)) Muhammad Fauzan; Rosmaidar Rosmaidar; Sugito Sugito; Zuhrawati Zurawati; Muttaqien Muttaqien; Azhar Azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.524 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4867

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat konsentrasi timbal yang berpengaruh terhadap profil darah ikan nila. Penelitian ini menggunakan 12 ekor ikan nila dengan kriteria sehat, bobot badan 15 – 18 gram, umur ± 2 bulan, jenis kelamin jantan. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok perlakuan, P0 sebagai kontrol ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal  6,26 mg/L  dan pakan pelet, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/L  dan pakan pelet dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/L  dan pakan pelet,  masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ekor ikan nila. Perlakuan dilakukan selama 30 hari dan Penghitungan profil darah ikan dilakukan pada hari ke 31. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola searah. Pengambilan darah melalui vena caudalis dengan spuit 1 ml  sebanyak 0,5 ml, kemudian sampel darah ditempatkan pada tabung tube yang berisi EDTA. Darah diperiksa menggunakan hematology analyzer. Parameter yang diamati adalah jumlah leukosit total, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah leukosit total P0 (148,20±64,54), P1 (139,03±44,81), P2 (101,67±4,46), dan P3 (111,90±0,85). Rata-rata jumlah eritrosit P0 (1,53±0,80), P1 (1,81±0,48), P2 (1,19±0,10), dan P3 (1,39±0,41). Rata-rata kadar hemoglobin P0 (6,13±3,10), P1 (8,53±1,46), P2 (5,00±0,36), dan P3 (5,93±2,02). Rata-rata nilai hematokrit P0 (23,90±15,37), P1 (24,47±14,38), P2 (21,60±2,94), dan P3 (23,70±9,49). Kesimpulan dari penelitian bahwa konsentrasi timbal 0 mg/L; 6,26 mg/L; 12,53 mg/L dan 25,06 mg/L yang dipaparkan selama 30 hari tidak mempengaruhi profil darah ikan nila.The aims of this research was to find out to determine the level of Lead (Pb) concentration that affect the blood profile of tilapia (Oreochromis nilloticus). This study used 12 tilapia with criteria healthy; body weight 15 – 18 gram; age ± 2 month; male. This study used 4 treatment groups, P0 as control, fish fed only pellets, P1 was given lead exposure 6,26 mg/L and pellet, P2 was given lead exposure 12,53 mg/L and pellet  and P3 was given lead exposure 25,06 mg/L and pellet. Each treatment consists of 3 tilapia. Treatment was done for 30 days and counted blood fish profile done on day 31. The design used was a complete randomized design (RAL) of unidirectional pattern. Blood taking through vena caudalis with 1 ml sryringe as much as 0,5 ml, then the blood sample is placed on a tube containing EDTA. Blood is examined using a hematology analyzer. Parameter observed were total leukocyte count, total erythrocytet, hemoglobin levels and hematocrit value. The results showed the average of total leukocyte count P0 (148,20±64,54), P1 (139,03±44,81), P2 (101,67±4,46), and P3 (111,90±0,85). Average of total erythrocytet P0 (1,53±0,80), P1 (1,81±0,48), P2 (1,19±0,10), and P3 (1,39±0,41). Average of hemoglobin levels P0 (6,13±3,10), P1 (8,53±1,46), P2 (5,00±0,36), and P3 (5,93±2,02). Average of hematocrit value P0 (23,90±15,37), P1 (24,47±14,38), P2 (21,60±2,94), and P3 (23,70±9,49).  The conclusion of research  showed that the concentration of lead 0 mg/L; 6,26 mg/L; 12,53 mg/L and 25,06 mg/L exposed  for 30 days  do not effect the blood profile of the tilapia. 
ISOLASI Aspergillus sp PADA PARU-PARU AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) Isolation of Aspergillus sp from the Lung of Native Chicken (Gallus domesticus) nisma hayani; erina erina; darniati darniati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.718 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi Aspergillus sp pada paru-paru ayam kampung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 paru-paru ayam kampung yang diambil secara acak dari rumah potong unggas (RPU) Peunayong Banda Aceh. Isolasi Aspergillus sp dilakukan sesuai dengan metode Thompson (1969). Sampel dicuci dengan aquades steril yang berisi antibiotik selanjutnya ditanamkan pada media Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA) kemudian diinkubasikan pada suhu kamar selama 2-7 hari. Pertumbuhan morfologi Aspergillus diamati secara makroskopis. Koloni yang diduga Aspergillus sp diperiksa secara mikroskopis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Aspergillus sp dapat diisolasi pada 7 dari 12 sampel paru-paru. Dapat disimpulkan bahwa 58,33 % sampel paru-paru yang diperiksa positif terinfeksi Aspergillus sp dan 41,67 % bebas Aspergillus sp. This study aimed to isolate Aspergillus sp from the lungs of native chicken. Samples used in this study were 12 chicken lungs taken randomly from the poultry slaughterhouse Peunayong Banda Aceh. Isolation of Aspergillus sp were done based on Thompson method (1969). The samples were washed with sterile aquadest containing antibiotics before implanted on Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA), then incubated at room temperature for 2-7 day. The plate was observed from Aspergillus sp colony macroscopically and microscopically. Data were analyzed descriptive. The result of examination showed that Aspergillus sp can be isolated 7 out of 12 lungs. It can be concluded that 58,33% of the lungs samples infected with Aspergillus sp and 41,67% were free from Aspergillus sp.
PENGARUH PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP HISTOPATOLOGIS INSANG IKAN NILA (Oreochromis nilloticus). The Effect of Lead (Pb) Exposure to the Histopathology of Nile Tilapia (Oreochromis nilloticus) Gill Rosmaidar Rosmaidar; Nazaruddin Nazaruddin; T Armansyah TR; Ummu Balqis; Yudha Fahrimal
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.999 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5091

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh paparan timbal (Pb) terhadap histopatologis insang  ikan nila (Oreochromis nilloticus). Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 12 ekor dengan kriteria: sehat, bobot badan 15-18 gram, umur ± 2 bulan, jenis kelamin jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain rancangan acak lengkap yang terdiri atas 4 kelompok perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Semua kelompok diberikan pakan pelet. Kelompok P0 sebagai kontrol, ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal  6,26 mg/l, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/l, dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/l. Perlakuan dilakukan selama 30 hari, dan pengambilan organ insang dilakukan pada hari 31. Sampel insang kemudian diambil dan difiksasi dalam larutan Davidson 10% dilanjutkan dengan pembuatan sediaan histopatologis dan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE). Pengamatan histopatologis dilakukan dengan mikroskop cahaya biokuler, kemudian untuk pengambilan gambar dengan menggunakan fotomikrograf. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.  Hasil pemeriksaan histopatologis insang ditemukan edema, kongesti, nekrosis, hiperplasia lamela sekunder, dan fusi lamela. Dari hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kosentrasi timbal yang diberikan semakin parah kerusakan organ insang yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kosentrasi timbal dapat meningkatkan kerusakan jaringan secara histopatologis.The aims of this research was to determine The effect of lead (Pb) exposure to the histopathology of Nile tilapia (Oreochromis nilloticus) gill. This study used 40 tilapia fish with criteria: healthy; body weight 15-18 gram; age ± 2 month; male sex. This study, is a laboratory experiment (in vivo) using complete randomized design with 4 treatments groups, each group were repeated 3 times. Each groups were fed with pellet. P0 as control, fish fed only pellets, P1 is given lead exposure 6,26 mg/L and pellet feed, P2 is given lead exposure 12,53 mg/L, P3 is given lead exposure 25,06 mg/L. Treatment carried out for 30 days, and fish were  euthanized on  the 31st days. Gill samples were then collected and fixed in Davidson 10% solution followed by histopathology preparation using haematoxylin and eosin (HE) staining. Histopathologic observations were performed using a biocular light microscope, then for using photomicrograph. The data obtained were analyzed descriptively. The results of gill histopathologic examination found edema, congestion, necrosis, primary and secondary lamellae hyperplasia, and lamellae fusion. The result showed that the higher lead concentration the more severe damage on fish gills.  Based on result of this research can be conclided that lead concertration can increased tissue demage histopathologically.
PENGARUH DEPOSISI SEMEN SAAT INSEMINASI BUATAN TERHADAP ANGKA KEBUNTINGAN SAPI (The Effect of Semen Deposition During Artificial Insemination on Pregnancy Rate in Cows) wanti dessi dana; hamdan hamdan; budianto panjaitan; ginta riady; sri wahyuni; cut dahlia iskandar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.643 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4812

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh deposisi semen saat inseminasi buatan terhadap angka kebuntingan sapi. Responden dalam penelitian ini adalah petugas inseminator profesional (bersertifikat) yang bertugas di Kecamatan Kuta Cot Glie, Krueng Barona Jaya, dan Blang Bintang. Jumlah sampel responden untuk angka kebuntingan pada penelitian ini adalah sapi-sapi betina yang ada di tiga kecamatan di Aceh Besar tersebut yang siap untuk diinseminasi selama bulan April sampai Mei 2017. Hasil dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan deposisi semen pada cincin serviks ketiga lebih rendah dibandingkan dengan deposisi semen pada cincin serviks keempat dengan persentase non return rate (60-90 hari) pada responden  I, II dan III secara berturut-turut adalah 80,56% ; 87,64%  dan 94,55%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa angka kebuntingan pada deposisi semen cincin serviks keempat lebih tinggi dari pada deposisi semen pada cincin serviks ketiga. ABSTRACTThe aims of study was to determine the effect of semen deposition during artificial insemination on pregnancy rate cow. Respondents in this research are professional inseminator (certified) from Kecamatan Kuta Cot Glie, Krueng Barona Jaya and Blang Bintang. The number of respondent samples for pregnancy rate in this study were female cows in three subdistricts in Aceh Besar that available for artifial inseminated during April and May 2017. The data of this study were analyzed descriptively. The results of this study indicated that the position at the fourth cervical ring of semen deposition has the higher pregnancy rate with the percentage of NRR (60-90 days) on the respondent I, II and III respectively is 80.56%; 87.64% and 94.55%. Based on the results of the research can be concluded that pregnancy rate on the fourth cervical ring semen deposition better was than semen deposition on the third cervical ring semen deposition.
PENGARUH TINGKAT CEMARAN BAKTERI Escherichia coli TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK PADA DAGING PAHA AYAM BROILER (Gallus gallus domesticus) (EFFECTS OF Escherichia coli CONTAMINATION ON ORGANOLEPTIC VALUE OF BROILER (Gallus gallus domesticus)CHICKEN THIGH MEAT) Srirezeki Handa Nuryani; T.Reza Ferasyi; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.155 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri E.coli pada daging paha ayam broiler yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Aceh besar, dan mengetahui nilai organoleptik daging ayam broiler dengan tingkat cemaran berbeda berdasarkan uji mikrobiologis dari 3 pedagang dengan waktu pengambilan sampel pagi dan sore hari. Sebanyak 18 sampel daging paha ayam broiler dilakukan penilaian organoleptik oleh 30 panelis dari mahasiswa Kedokteran Hewan. Kemudian juga dilakukan uji mikrobiologis di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Sampel paha daging ayam broiler dilakukan uji Total Plate Count (TPC). Dari hasil penelitian nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler terdiri atas kategori “suka” dan “agak suka”. Diketahui bahwa tingkat cemaran bakteri E.coli pada daging tersebut melebihi ketentuan SNI 3924:2009 (1x101 cfu/gram). Disimpulkan tingkat cemaran bakteri E.coli tinggi (1x101 cfu/gram) mempengaruhi nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler, dan waktu pengambilan mempengaruhi nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler.This research was aimed to find out the contamination level of E.coli bacteria on broiler chicken meat sold in traditional market Aceh besar district, and to find out organoleptic value on broiler chicken with different contamination level based on microbiological test from 3 traders with morning and afternoon sampling times. Organoleptic evaluation from 18 chicken samples was carried out by 30 panelists from Veterinary Faculty students. Furthermore, microbiological test was also conducted in Microbiology Laboratory of Veterinary Faculty, Syiah Kuala University. Thigh samples from broiler chicken were tested with Total Plate Count (TPC) method. The research The organoleptic value on chicken thigh meat was found consisted of “well accepted” and “accepted” category. sample found that contamination from E.coli bacteria on the meat has exceeded the SNI 3924:2009 provision (1x 101 cfu/gram). It was concluded that high E.coli bacteria (1x 101 cfu/gram) contamination level influenced organoleptic value on brown chicken thigh meat, and the taking time affects the organoleptic value of broiler chicken thigh meat.   
TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM PUYUH (Coturnix japonica) Annisah putri Ananda Nasution; Erina Erina; Darmawi Darmawi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.308 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5470

Abstract

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM BURUNG PUYUH (Coturnix japonica )  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri asam laktat (BAL) pada caecum puyuh (Coturnix japonica). Sampel yang digunakan adalah ± 1 gram isi caecum dari 6 ekor puyuh yang terdiri dari tiga ekor puyuh jantan dan tiga ekor puyuh betina. Penghitungan total koloni bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Bakteri di tanam pada media MRSA (De Man Rogosa Sharpe Agar) dengan metode spread plate (cawan sebar) setelah dilakukan pengenceran desimal dengan pengenceran 10-1-10-7. Koloni yang tumbuh diamati morfologi koloninya (warna, bentuk, pinggiran, diameter koloni dan elavasi) selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah BAL, pada caecum puyuh jantan adalah 3,06x107 CFU/ml sedangkan pada puyuh betina adalah 21,4 x106 CFU/ml. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah bakteri asam laktat (BAL) pada puyuh jantan lebih tinggi dibandingkan pada puyu  h betina. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah BAL pada puyuh jantan lebih banyak dari pada puyuh betina.The Amount Of Lactic  Acid Bacteria (LAB) In Caecum Of The Quail’s (Coturnix japonica)                                             ABSTRACTThis research was concluted to count the total of lactic acid bacteria in the caecum of quail’s. About 1 gram of fluid from the caecum of three male and three female quail’s were used for this study. The total of lactic acid bacteria in caecum count based on total plate count (TPC) method. The bacteria are inconculated in MRSA(De Man Rogosa Sharpe Agar) with spread plate method after serial dilution dilution (10-1-10-7) were prepared. Colony that grow in MRSA were examined for morfology colony and Gram’s stain. The result show the total of lactic acid bacteria in male quail’s is 3,06 x107CFU/ml and in female quail’s is 21,4 x106 CFU/ml. In conclution, the total colony of lactic acid bacteria of male quail’s is higher than in female quail’s.  
GAMBARAN HISTOLOGIS SISTEM URINARIA IKAN GABUS (Channa striata) (Histological Urinary System of Snakehead (Channa striata)) Wahyuni Azani; Zainuddin Zainuddin; Erdiansyah Rahmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.111 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4953

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi sistem urinaria ikan gabus (Channa striata). Sampel yang diambil adalah ginjal dan vesika urinaria yang berasal dari enam ekor ikan gabus. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan diteliti strukturnya menggunakan metode histologi eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ginjal ikan gabus terdiri dari head kidney dan kidney. Kidney terdiri atas glomerulus, tubulus dan pembuluh darah. Glomerulus ikan gabus berbentuk bulat dan berukuran besar. Kapsula Bowman terbagi menjadi stratum visceral dan stratum parietal. Tubulus terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal tidak mempunyai brush border. Kedua tubulus ini disusun oleh epitel kuboid selapis. Vesika urinaria pada ikan gabus mempunyai tiga lapisan yaitu tunika serosa, tunika muskularis dan tunika mukosa yang ditemukan adanya epitel transisional. The study aims to determine the histological urinary system in snakehead(Channa striata). The samples were kidney and urinary bladder came fromof six snakehead. Samples were made be histological preparation withstained haematoxylin-eosin (HE) then observed histologically. The result showed that kidney consisted head kidney and kidney. The kidney consistedof glomerulus, Bowman’s capsule, tubules and vein. Glomerulus of snakeheadwas round and was large in size. Bowman’s capsule divided into stratumviscerale and stratum parietale. Tubules consisted of proximal tubule anddistal tubule. Distal tubule do not  have brush border. Both of this tubulesstructured by  cuboidal epithelia. The urinary bladder of snakehead have three layers namely tunica serous, tunica muscularis muscularis and tunicamucosa  which has transitional epithelium.     
IDENTIFIKASI CEMARAN Escherichia coli PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH Izdaharra Mutia Ulfah; Rastina Rastina; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.298 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4608

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat cemaran bakteri Escherichia coli pada telur ayam ras yang dijual di swalayan daerah Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan 8 telur ayam ras dari 2 swalayan. Identifikasi cemaran bakteri E. coli pada isi telur dilakukan dengan metode Total Plate Count, pengenceran dilakukan 10-1 - 10-4 dan setiap hasil pengenceran di tanam pada media Eosin Methylenen Blue Agar (EMBA). Data hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 7388:2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat cemaran bakteri E. coli 101 cfu/g pada telur ayam ras yang dijual di swalayan A pada pengambilan pertama dan negatif pada pengambilan kedua. Sedangkan telur ayam ras dari swalayan B baik pengambilan pertama dan kedua negatif E. coli. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan kontaminasi E. coli pada telur ayam ras yang dijual di swalayan daerah Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh yaitu telur dari swalayan A, tetapi jumlah cemaran masih dibawah batas SNI dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.Kata kunci: telur, E. coli, swalayan, Dasrussaam.ABSTRACT          This research aims to identificate the contamination of Escherichia coli of eggs at minimarket Darussalam Banda Aceh. This research used 8 eggs from 2 minimarket. Identification of E. coli used Total Plate Count (TPC) methode, diluted 10-1 – 10-4 and each was incubated on EMBA media for 37°C. The data were presented descriptively and compared with SNI 7388:2009. The results showed that there was a contamination of E. coli 101cfu/g of  eggs that sold at minimarket A and none at minimarket B. So that, it can be concluded that eggs from minimarket A was contaminated by E. coli, but it still on SNI tolerance and safe for public consumption.keywords: egg, E. coli, minimarket, Darussalam.

Page 1 of 3 | Total Record : 26